Jauh hari sebelum peluncurannya di Indonesia (kurang lebih telah berlangsung dari September 2007), Kawasaki Ninja 250R sudah menimbulkan antusiasme dari semua kalangan khususnya penggemar motor. Sampai-sampai peluncuran motor-motor baru dari pabrikan lainnya kalah gaung… bahkan mungkin ada yang menunda sampai gaung Ninja berkurang… Menilik kebelakang, “rumor” yang berkembang sekitar produk yang satu ini (Ninja 250R) bervariasi dari bentuk dan design (diawal kemunculannya), peluncuran resmi (dijadwalkan 31 Mei untuk Jakarta), performa produknya sendiri (dibandingkan dengan produk lain), sampai harga (yang nampaknya sampai sekarang masih menimbulkan spekulasi dan terus membangun animo).
Saya sendiri jadi rajin mengikuti perkembangan yang terjadi…. 🙂 Word of mouth (WoM) pun terjadi. Entah disengaja atau tidak oleh pihak KMI, namun agaknya WoM ini nantinya akan menguatkan brand Kawasaki itu sendiri…
Secara difinisi yang terdapat di WIki “Word of mouth, is a reference to the passing of information by verbal means, especially recommendations, but also general information, in an informal, person-to-person manner…” namun juga dijelaskan terkadang WoM ini sering “overlapping” dengan istilah rumor atau gosip… Umumnya WoM Marketing ini dibuat secara sengaja oleh pihak perusahaan dengan melempar selentingan atau gosip dan ditrack kembali dalam jangka waktu tertentu untuk melihat hasilnya… Bisa juga WoM berkembang dengan sendirinya diluar perusahaan tapi tidak terlepas orang pertama yang menjadi sumber utamanya mempunyai keterikatan tertentu dengan sendirinya… dalam hal ini mungkin penggemar motor, keluarga dari pegawai, responden untuk test pasar, dll yang juga pada akhirnya juga akan ditanggapi oleh persahaan atau bahkan dimanfaatkan…
Apa gunanya bagi KMI…? Well, dari pandangan saya sih banyak…. Namun yang ada diujung otak sih sekarang cuman beberapa… 🙂 Pertama, sebagai strategi marketing yang murah dan efektif… Info dari salah satu dealer KMI untuk pesanan pertama disediakan 400 unit Ninja… dan sekarang ini lebih kurang yang sudah terinden sekitar 27% (plus minus seluruh Ind)… Kalau infonya bener berarti sekitar 108 unit telah terjual (diatas kertas) dan itu dilakukan sebelum peluncuran resminya tanpa menggunakan trik-trik marketing konvensional (iklan, promo, dll) yang notabene akan memakan 10-25% anggaran tahunan.
Kedua, “test pasar”… Namun test pasar virtual dalam hal perkiraan dan bukan real… (Wong produknya belum lounching kok) dalam arti resepsi penerimaan akan produk yang mau diluncurin (Ninja 250R) itu sendiri. Saya sempet iseng search di Yahoo (kalau Google hasilnya bisa lebih banyak kali).. “Kawasaki Ninja 250R” dengan filter Indonesia ada sekitar 586 situs yang membahas produk Ninja 250R (umumnya forum) dan dari sample 9 situs yang saya klik rata-rata sambutannya positif… Jadi kemungkinan besar angka stock 400 unit per tahun di tahun mendatang bisa jadi ditambah… Atau bahkan 400 unit tahun ini bisa jadi ditambah 50 unit….
Ketiga, yah sudah jelas akan meningkatkan brand image kawasaki itu sendiri sebagai produsen motor sport mengikuti kesuksesan pruduk pendahulunya Ninja 150RR… Namun yang juga harus diingat oleh perusahaan WoM juga bisa berdampak negatif.. Contoh kasus (dikutip dari http://www.kawiforums.com/showthread.php?s=85ce295b4658846627558d3bac2079df&t=109160) Singkat ceritanya begini, seorang pemilik baru Ninja 250R dari negeri seberang ketiban sial dimana rem belakang Ninjanya mengalami kerusakan bukan dari kesalahan pemilik namun malfungsi produk… Semula oleh Kawasaki dibilang tidak masuk garansi dengan asumsi kesalahan pemilik… namun dari argumentasi yang berbelit (menurutnya) akhirnya diganti oleh pihak Kawasaki gratis… Nah bayangkan kalau kejadian tersebut terjadi disini… (diganti nggak yaa…???) Ingat bila satu konsumen puas dia akan memberitahukan kepada seorang temannya, namun bila ia kecewa dia akan meyebarkan kepada 100 orang (tidak cuman temannya… weeeeeksss…)
Keempat, dan menurut saya yang sampai sekarang meninimbulkan polemik adalah harga… Why…? WoM bisa juga dijadikan basis sebagai salah satu penentuan harga oleh KMI (bukan faktor utama dalam menentukan harga namun sebagai bahan pertimbangan)… Saya tidak heran kalau pada saat rapat penentuan harga pihak KMI sibuk “ngoprek-ngoprek” internet seperti kita untuk menentukan harga yang mendekati “ekspektasi pasar”… Kasus terbaik bila KMI mengambil rata-rata dari kisaran 40-50 jt (dari beberapa forum) jadi sekitar 45 jt… Kasus terburuk KMI mengambil harga termahal yang ditemukan (dalam satu forum ada yang memperkirakan harga diatas 50 jt masih wajar) dan mengambil margin yang lebih besar (weeeeeksss… serem)… Namun semuanya kembali kepada perusahaan, sayangnya kita harus sabar menanti… (info tambahan dari teman dealer katanya harga resmi baru akan diumumkan pada akhir agustus atau awal september… bukan pada saat launching…)
Yah, untuk sementara kita wait and see aja…
PS: Kalau ada salah penulisan maaf sebelumnya, maklum pertama nyoba nulis blog… 😉
Komentar Terbaru